Pertanyaan populer

Halaman ini berisi pertanyaan-pertanyaan paling populer terkait aborsi medis atau aborsi aman dengan obat. Kamu bisa menggunakan halaman ini untuk mendapatkan gambaran tentang aborsi medis dan seperti apa prosesnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih detail, kamu bisa baca selengkapnya di setiap link yang tersedia.

Apa itu aborsi medis? apakah aborsi medis itu aman? Apa saja hal-hal yang perlu saya ketahui sebelum memutuskan untuk aborsi medis?

Apakah ada kondisi khusus yang tidak membolehkan saya melakukan aborsi medis?

Apa saja bahaya dan resiko yang harus saya perhatikan selama aborsi medis?

Bagaimana obat aborsi bekerja dan bagaimana cara menggunakannya?

Saya baru saja menggunakan misoprostol, apa yang akan terjadi? apa saja yang akan saya lihat?

Kenapa saya merasakan nyeri di bagian perut? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi nyeri?

Apakah aborsi saya berhasil? Bagaimana caranya untuk mengetahui apakah saya masih hamil atau tidak?

Aborsi saya sudah selesai, lalu apa saja hal yang perlu saya ketahui? apa yang harus saya perhatikan?

After Abortion

Ovulasi dapat terjadi sedikitnya delapan hari setelah medis aborsi 

Hal yang paling penting adalah kesiapan Kamu. Lakukan hubungan seks, hanya dan jika Kamu mau dan siap secara fisik dan psikis, tidak untuk kepuasan pasangan. Prioritaskan diri Kamu, dan Kamu tahu kapan saat yang tepat untuk mulai melakukan hubungan seks.

Saran terbaik untuk berhubungan seks vaginal adalah menunggu hingga 4 – 7 hari. Setelah proses aborsi, mulut rahim sedikit terbuka dan ada risiko infeksi yang lebih besar jika Kamu melakukan hubungan seksual dalam masa ini. Rentang waktu Kamu mengalami pendarahan ringan setelah aborsi medis adalah dua minggu atau kadang lebih lama dari saat proses aborsi. Kamu dapat melakukan hubungan seks vaginal walaupun masih berdarah, tetapi lebih baik jika Kamu menunggu hingga pendarahan berhenti. Perhatikan bahwa satu atau dua minggu setelah proses aborsi, Kamu dapat mengalami ovulasi lagi meskipun Kamu mungkin belum memiliki periode berikutnya. Pastikan untuk menggunakan kontrasepsi selama berhubungan seksual jika Kamu belum berencana untuk memiliki anak dalam waktu dekat. Selengkapnya bisa dibaca disini.

Kamu sudah dapat menggunakan kontrasepsi hormonal  sesegera mungkin setelah dosis pertama Misoprostol.  Yang termasuk kontrasepsi hormonal adalah Pil KB, implan, injeksi ataupun ring. Kontrasepsi jenis IUD baru dapat digunakan saat aborsi medis dinyatakan berhasil dan komplit, biasanya 3 minggu setelah aborsi medis atau setelah dinyatakan komplit melalui USG. Untuk pemasangan dan pelepasan implan dan IUD bisa dilakukan oleh bidan atau dokter. 

Merupakan hal yang wajar jika Kamu mengalami perubahan emosi setelah aborsi. Sebagian perempuan merasa lega setelah aborsi, namun sebagian mungkin merasa sedih dan kehilangan. Emosi ini dapat berubah-ubah dan mungkin menetap sampai satu bulan setelah aborsi.  Perubahan emosi ini terkait dengan perubahan drastis hormon di dalam tubuh. Sama halnya ketika perubahan emosi pada saat mengalami kehamilan, hal yang sama dapat Kamu rasakan saat kehamilan berakhir secara mendadak.

Sebagai manusia, kita dibesarkan dengan nilai yang mungkin bertentangan dengan keputusan yang kita ambil dalam hidup kita. Jika Kamu merasa bersalah dan  merasa marah pada diri sendiri. Itu wajar. Kamu tidak sendirian.

Selengkapnya bisa dibaca disini.

 

After Abortion

Ovulasi dapat terjadi sedikitnya delapan hari setelah medis aborsi 

Hal yang paling penting adalah kesiapan Kamu. Lakukan hubungan seks, hanya dan jika Kamu mau dan siap secara fisik dan psikis, tidak untuk kepuasan pasangan. Prioritaskan diri Kamu, dan Kamu tahu kapan saat yang tepat untuk mulai melakukan hubungan seks.

Saran terbaik untuk berhubungan seks vaginal adalah menunggu hingga 4 – 7 hari. Setelah proses aborsi, mulut rahim sedikit terbuka dan ada risiko infeksi yang lebih besar jika Kamu melakukan hubungan seksual dalam masa ini. Rentang waktu Kamu mengalami pendarahan ringan setelah aborsi medis adalah dua minggu atau kadang lebih lama dari saat proses aborsi. Kamu dapat melakukan hubungan seks vaginal walaupun masih berdarah, tetapi lebih baik jika Kamu menunggu hingga pendarahan berhenti. Perhatikan bahwa satu atau dua minggu setelah proses aborsi, Kamu dapat mengalami ovulasi lagi meskipun Kamu mungkin belum memiliki periode berikutnya. Pastikan untuk menggunakan kontrasepsi selama berhubungan seksual jika Kamu belum berencana untuk memiliki anak dalam waktu dekat. Selengkapnya bisa dibaca disini.

Kamu sudah dapat menggunakan kontrasepsi hormonal  sesegera mungkin setelah dosis pertama Misoprostol.  Yang termasuk kontrasepsi hormonal adalah Pil KB, implan, injeksi ataupun ring. Kontrasepsi jenis IUD baru dapat digunakan saat aborsi medis dinyatakan berhasil dan komplit, biasanya 3 minggu setelah aborsi medis atau setelah dinyatakan komplit melalui USG. Untuk pemasangan dan pelepasan implan dan IUD bisa dilakukan oleh bidan atau dokter. 

Merupakan hal yang wajar jika Kamu mengalami perubahan emosi setelah aborsi. Sebagian perempuan merasa lega setelah aborsi, namun sebagian mungkin merasa sedih dan kehilangan. Emosi ini dapat berubah-ubah dan mungkin menetap sampai satu bulan setelah aborsi.  Perubahan emosi ini terkait dengan perubahan drastis hormon di dalam tubuh. Sama halnya ketika perubahan emosi pada saat mengalami kehamilan, hal yang sama dapat Kamu rasakan saat kehamilan berakhir secara mendadak.

Sebagai manusia, kita dibesarkan dengan nilai yang mungkin bertentangan dengan keputusan yang kita ambil dalam hidup kita. Jika Kamu merasa bersalah dan  merasa marah pada diri sendiri. Itu wajar. Kamu tidak sendirian.

Selengkapnya bisa dibaca disini.

en_USEnglish